Naik Dango ke 34 di Kabupaten Landak, Wagub ria Norsan Ajak Lestarikan Budaya Naik Dango
, 24 Jun 2019
Wakil gubernur Kalbar Ria Norsan, mengatakan perayaan naek dango atau gawai dayak merupakan event yang selalu dinantikan oleh masyarakat dayak sebagai wujud rasa syukur kepada “Nek Jubata’ atau sang Pencipta atas hasil panen yang berlimpah. Perayaan ini telah tumbuh berkembang dan mengakar sebagai kekayaan budaya tradisi yang harus tetap dipertahankan dan dilestarikan karena banyak terkandung nilai nilai budaya luhur yang diwariskan secara turun temurun, karena budaya identitas sebuah bangsa ujar Ria Norsan saat menghadiri pekan gawai dayak ke 34 kabupaten landak di rumah radakng Aya’ Landak
Ria norsan menuturkan provinsi kalbar dengan ragam suku, agama, budaya, bahasa, adat istiadat, kepercayaan, dan latar belakang sejarah dari etnis yang ada di tanah air menciptakan orkestra yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Apabila dapat berjalan dengan baik dan seirama akan tercipta harmonisasi yang indah sehingga menambah khasanah budaya Indonesia dalam Bhineka Tunggal Ika. “Keberagaman masyarakat di Kalbar menjadikan masyarakat nya selalu menjaga, memelihara, dan merawat persatuan, persaudaraan dan kerukunan antar sesama hal ini tercerming dan tertuang dalam aspek kehidupan bermasyarakat, ujarnya
Sejalan dengan hal itu Wagub Ria Norsan juga memberikan kesempatan dan ruang bagi setiap etnis yang ada di provinsi kalbar untuk melestarikan, mengembangkan, dan mengimplementasikan budaya yang ada sehingga akan tercipta sikap toleransi dan menghargai antar sesama.
Berbicara tentang budaya tidak lepas dari kegiataan kepariwisataan. Dimana salah satu kegiatan pariwisata menggunakan unsur kebudayaan seperti kerajinan tangan, makanan khas suatu daerah, sejarah suatu tempat, arsitektur sebuah bangunan, cara kerja dan teknologi sebuah benda serta kearifan lokal masyarakat merupakan objek budaya yang dikemas dalam memenuhi kebutuhan wisatawan, kegiatan tersebut dapat dikemas dalam wisata berbasis budaya. Lanjutnya pembangunan berbasis budaya tidak merusak budaya asli sebaliknya memperkuat dan memberikan inovasi budaya
Menurutnya pariwisata telah memperkuat proses konservasi budaya tradisional budaya merupakan elemen yang paling menarik wisatwan mancanegara.
(Sumber : Pontianak Tribunews.com)